Minahasa, Fokuslinenews.com — Kasus pencurian ayam yang terjadi di wilayah Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Laporan ALEXANDER LIMAN CAHYADI
kian memunculkan tanda tanya besar. Meski sudah berjalan sejak akhir Januari 2025, dan telah dilimpahkan ke Polres Minahasa sejak 20 Februari 2025, publik hingga kini belum melihat titik terang dalam penyelesaiannya.
Padahal, sejumlah fakta sudah terungkap. Barang bukti (BB) sudah diamankan. Tersangka pun sudah ditetapkan. Bahkan, Tim Resmob Minahasa sempat mengamankan empat orang, sebelum akhirnya hanya dua yang ditahan secara resmi. Satu di antaranya diketahui masih di bawah umur. Tapi pertanyaan krusial muncul: ke mana satu tersangka lainnya?
“Kami sebagai pelapor dan masyarakat sangat bingung, ini pencurian ayam loh, bukan kasus sepele. Tapi kenapa penanganannya seperti tak jelas?” ucap salah satu warga Kawangkoan yang aktif mengawal kasus ini.
Kebingungan warga bukan tanpa dasar. Meski terkesan sederhana, kasus ini menyentuh urat nadi kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. Warga hanya ingin kepastian: jika tersangka sudah ada, BB sudah ada, kenapa kasus ini tak juga menunjukkan kemajuan signifikan?
Ketika awak media menyambangi Polres Minahasa untuk menggali informasi, Kasat Reskrim AKP Edi Susanto hanya menyatakan, “Dua orang tersangka telah ditahan dan masih dalam proses.”
Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut ke Kapolres Minahasa yang baru, AKBP Steven J.R Simbar, SIK, pada Jumat (23/5), justru muncul jawaban yang mengejutkan.
“Kasus yang mana ini? Saya baru satu bulan menjabat sebagai Kapolres, nanti saya cek dulu,” ujar Kapolres, seolah belum mendapatkan briefing lengkap tentang kasus yang sudah menjadi perhatian masyarakat ini.
Lebih menghangat lagi, kasus ini mencuat kembali ke publik setelah sebuah akun Facebook, yang diduga milik salah satu tersangka, memposting tudingan mengejutkan: menyebut dugaan keterlibatan oknum anggota Polres Minahasa dalam kasus ini.
Meski belum terverifikasi, cuitan tersebut langsung memantik diskusi panas di media sosial. Warga menuntut penjelasan, bukan pembungkaman.
Saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan keterlibatan aparat dalam kasus ini, Kapolres menjawab tegas, “Kalau memang ada indikasi anggota yang terlibat, tentu akan ditindak tegas.”
Transparansi dan Integritas Dipertaruhkan
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi pasti soal alasan kasus belum juga dilimpahkan ke kejaksaan. Kenapa hanya dua dari tiga tersangka yang ditahan? Dan kenapa keberadaan satu tersangka lainnya seolah “menghilang”?
Kasus pencurian ayam ini seharusnya bisa diselesaikan dengan cepat, jika ada komitmen transparansi dan profesionalitas dalam penanganannya. Namun yang terjadi justru sebaliknya: penuh misteri, lamban, dan minim informasi ke publik.
Kini, masyarakat hanya bisa berharap, Kapolres baru mampu membongkar tuntas benang kusut kasus ini, bukan sekadar menjanjikan “akan mengecek”.
(Red/Tim)
0 comentários:
Posting Komentar