Latest News
Sabtu, 03 Mei 2025
Dilihat 0 kali

Minimnya Anggaran, SMP di Perbatasan Indonesia-Filipina Ikut Porseni


SANGIHE Fokuslinenews - Meski di berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Filipina, dengan jarak yang 77,5 mil, tak bisa membendung niat guru dan pelajar di SMP Negeri 3 Tabukan Utara di Marore untuk mengikuti kegiatan Pekan Olahraga dan Seni tingkat SMP se Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang dia adakan di kota Tahuna.

Dengan segala keterbatasan, sekolah yang di pimpin oleh kepala sekolah seorang perempuan itu, Johima Montoh, berusaha untuk menyukseskan Porseni yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sangihe sejak akhir bulan April kemarin.

Kepada media ini, Kepala Sekolah bercerita tentang perjuangan mereka mulai dari mengumpulkan dana hingga mereka tiba di Tahuna.

Untuk mencapai target dana, Kepala Sekolah di bantu orang tua murid dan masyarakat, mencari dana, mereka menggelar permainan bingo-bingo hingga terkumpul dana hampir empat jutaan.

Kemudian, mereka menyiapkan perbekalan selama di Ibukota kabupaten, para orang tua murid patungan mengumpulkan beras per siswa sekitar satu cupak. Tak hanya itu untuk menekan biaya seragam para pelajar pun harus menggunakan seragam tahun lalu.

Setelah kesiapan dianggap cukup, Kepala Sekolah membagi dua tim, tim pertama pelajar yang akan mengikuti kegiatan futsal, maka sebanyak 12 siswa masuk kloter pertama ke Tahuna beserta guru dan coach/pelatih, mereka ke Tahuna dengan modal 1,5 juta, sisah anggaran saat pencarian dana digunakan untuk kloter kedua yaitu tim voli putera dan puteri.

"Jadi jumlah keseluruhan siswa di SMP Negeri 3 Tabukan Utara di Marore ini sebanyak 29 siswa, semuanya terlibat mengikuti kegiatan Porseni, ya modal kami keloter pertama hanya 1,5 juta" ungkap Kepala Sekolah.

Rupanya perjuangan mereka tak berhenti hanya di kegiatan Porseni, namun mereka harus menghadapi kenyataan biaya hidup dan tempat tinggal serta akomodasi selama di Tahuna. 

Beruntung kata Kepala Sekolah, Camat Kepulauan Marore  Marco Sasiang, memiliki rumah di Tahuna, sehingga mereka bisa mendapatkan tempat tinggal gratis.

"Untung ada Pak Camat Marore yang membantu kami, selain tempat tinggal Pak Camat juga banyak membantu untuk kebutuhan dan kekurangan kami selama disini, karena kalau melihat anggaran kami tak punya daya lebih." cerita Kepala Sekolah.

Lanjut Kepala Sekolah, semangat dan kegigihan peserta didiknyalah mendorong ia beserta guru-gurunya bersemangat agar para siswanya tidak kecewa, mereka berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkan impian para siswanya.

"Kalau melihat keadaan kami, sebenarnya kami tidak punya sumber daya lebih, mengingat wilayah kami sangat jauh dengan daratan Sangihe, akan tetapi para pelajar ini mereka bersemangat dan bahkan mereka mengatakan kami akan siap mencari dana agar tahun ini SMP Marore ini bisa ikut Porseni, kami harus buktikan bahwa meskipun kami tinggal di perbatasan namun daya juang kami tidak bisa di bendung" kata Kepala Sekolah, seraya menirukan ungkapan anak-anak didiknya.

Kemudian, kata Kepala Sekolah perjuangannya bersama guru-guru dan para siswanya sebagai bagian dari semangat memperingati hari Pendidikan Nasional, dimana pendidikan itu telah menyentuh seluruh wilayah di Indonesia termasuk wilayah terluar dan terdepan seperti mereka yang tinggal di Marore yang hanya berjarak 74,5 mil dengan negara Filipina.

"Wujud menghargai perjuangan pahlawan pendidikan dan sekaligus memperingati hari Pendidikan Nasional di hari ini, Jumat (2/05/2025) kami bersama siswa mempersembahkan perjuangan kami demi mengobarkan semangat pendidikan itu, bahwa apinya terus menyala hingga di wilayah kami di perbatasan"  ungkapnya bersemangat.

Sementara itu, Camat Marore Marco Sasiang mengatakan rasa bangga dan salut atas perjuangan para guru dan pelajar SMP di Marore, ia pun bersemangat membantu dan memberikan yang terbaik bagi mereka. 

"Saya mengapresiasi kegigihan Kepala Sekolah beserta guru-guru dan para pelajar SMP di Marore, mereka dengan segala keterbatasannya, mereka membuktikan bahwa wilayah perbatasan pun bisa" kuncinya 

(dys)

Next
This is the most recent post.
Posting Lama
  • Site Comments
  • Facebook Comments

0 comentários:

Posting Komentar

Item Reviewed: Minimnya Anggaran, SMP di Perbatasan Indonesia-Filipina Ikut Porseni Rating: 5 Reviewed By: admin