SANGIHE Fokuslinenews – Tantangan baru yang akan dihadapi oleh Pemerinta Daerah Kabupaten Sangihe dan seluruh warga masyarakat di tahun 2025, adalah pengurangan kuota minyak tanah bersubsidi sebesar 10 hingga 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikatakan oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, SE.MM, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian dan Pengawasan BBM Bersubsidi yang digelar di ruang serbaguna Rumah Jabatan Bupati pada Kamis (8/5/25).
"Pengurangan kuota ini tentu akan memengaruhi distribusi minyak tanah di seluruh wilayah Sangihe, khususnya bagi para agen," kata Thungari.
Menurutnya, hal ini merupakan dampak dari keputusan tingkat nasional yang juga mengalami penurunan alokasi kuota minyak tanah. Pemerintah daerah tidak memiliki pilihan selain menyesuaikan diri dengan kebijakan tersebut.
Thungari, menghimbau masyarakat mulai beralih ke penggunaan gas, sejalan dengan program nasional dalam transisi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Di kesempatan yang sama, Thungari juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mengkaji kemungkinan penyesuaian tarif bagi para agen minyak tanah. "Sudah 13 tahun tarif untuk agen belum dikaji ulang, dan ini sedang kita pertimbangkan," jelasnya.
Rakor tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Asisten 2 Setda Sangihe, unsur Forkopimda, Kabag Ekonomi, Staf Khusus Bupati, para camat, pemilik SPBU, para Agen minyak tanah, serta undangan lainnya. (dys)
0 comentários:
Posting Komentar