Sulut, Fokuslinenews - Suasana rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026 antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), serta direksi dan dewan komisaris Bank SulutGo (BSG) pada Senin (17/11/2025) diwarnai interupsi menarik.
Anggota Banggar DPRD Sulut dari Fraksi Gerindra, Louis Carl Schramm, yang dikenal vokal, tiba-tiba menyoroti kurangnya keaktifan dewan komisaris BSG dalam memberikan penjelasan selama rapat.
"Ini tidak adil kita, tidak adilnya begini, undangannya itu direktur, direksi dan komisaris, tapi hanya direksi yang menjawab semua pertanyaan," sindir Ketua DPD Gerindra Kota Manado itu.
Dengan nada sedikit bercanda khas Manado, Louis menambahkan, "Perlu juga ini komisaris, kan ini komisaris gaji besar, musti ba jawab (harus menjawab) ini dia."
Louis kemudian melontarkan pertanyaan kepada Komisaris Utama BSG terkait dampak demonstrasi di Gorontalo terhadap target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diharapkan dari BSG.
"Pak komisaris, ini torang belakangan dengar ramai-ramai demonstrasi yang ada di Gorontalo, ini bagaimana pak, apakah mengganggu target yang akan dicapai oleh Bank SulutGo dengan keadaan yang di Gorontalo ini, mengingat kita berkeinginan supaya ada PAD yang meningkat," tanya Louis.
Tak hanya itu, Louis juga menyoroti peran jajaran komisaris dan komite yang jumlahnya cukup banyak, terhadap kinerja BSG. Ia menilai Dewan Komisaris harus lebih aktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan agar dapat berkontribusi lebih signifikan dalam peningkatan laba.

0 comentários:
Posting Komentar