MANADO, FokuslineNews.com – Skandal dugaan permainan harga BBM Solar bersubsidi kembali menyeruak di Kota Manado. Investigasi lapangan Jumat (22/08/2025) mengungkap adanya praktik jual solar subsidi di atas harga resmi di SPBU 74.95208 Ringroad.
Harga resmi Rp6.800/liter, diduga dijual Rp7.200–Rp7.300/liter. Selisih Rp400–Rp500 ini bukan jumlah kecil—dengan kapasitas 20 ribu liter per hari, potensi keuntungan ilegal mencapai Rp10 juta per hari atau Rp300 juta per bulan. Jika praktik ini merajalela di sejumlah SPBU, kerugian negara bisa menembus miliaran rupiah tiap bulan!.
“Jalur Khusus” Mafia Solar
Pantauan Fokuslinenews.com menemukan antrean panjang truk besar yang seolah mendapat jalur istimewa saat mengisi solar. Warga sekitar mengaku dipersulit, sementara kendaraan berat dengan mudah “memborong” BBM.
“Ini modus lama yang kembali dimainkan. Solar subsidi untuk rakyat kecil justru dijadikan komoditas gelap. Negara dirampok terang-terangan,” tegas R. Sondakh, aktivis anti-mafia migas Sulut.
Sondakh mendesak "Polda Sulut" tidak lagi berdiam diri. “Kalau aparat tutup mata, berarti ada pembiaran. Kami minta mafia solar dibongkar habis, termasuk pemilik truk dan oknum SPBU yang terlibat,” katanya.
Nama Besar di Balik SPBU?
Informasi yang beredar, SPBU 74.95208 diduga terafiliasi dengan mantan Gubernur Sulut dua periode, Olly Dondokambey. Kaitan nama besar dalam bisnis migas disebut-sebut sebagai alasan praktik kotor sulit disentuh hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola SPBU belum memberi klarifikasi. Publik kini menanti: Apakah aparat berani melawan mafia migas, atau justru memilih diam dalam permainan gelap ini?
(Cheny)
0 comentários:
Posting Komentar