MANADO, Fokuslinenews.com – Dugaan korupsi kembali menyeret lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Kali ini, sorotan publik mengarah ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemprov Sulut yang dilaporkan masyarakat atas dugaan manipulasi anggaran konsumsi sejak 2023 hingga 2024 dengan potensi kerugian negara mencapai hampir Rp2 miliar.
Pelapor mengungkap telah menyerahkan dokumen serta bukti lengkap kepada penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulut. Laporan resmi itu menyebut sedikitnya empat pejabat Satpol PP Sulut diduga terlibat, yakni FK selaku pengguna anggaran, VS sebagai PPTK Bidang Linmas, AA selaku PPK, dan SL sebagai PPTK Bidang Kebakaran. Mereka diduga menyusun laporan fiktif dan merekayasa dokumen pertanggungjawaban dengan modus penggelembungan konsumsi kegiatan.
Tak hanya itu, sejumlah pejabat struktural lain juga disebut dalam laporan karena diduga turut mengetahui dan membiarkan praktik tersebut. “Penyelewengan ini diduga telah berlangsung sejak 2020 hingga 2024,” ungkap sumber pelapor.
Pada 2023, anggaran konsumsi Satpol PP tercatat sebesar Rp200 juta. Dalam salah satu kegiatan, dilaporkan terdapat 250 kotak makanan senilai Rp12,5 juta, padahal peserta yang hadir hanya 75 orang. Keuntungan ilegal diperkirakan mencapai Rp11,56 juta dalam satu kegiatan, dan total Rp185 juta selama setahun.
Skema serupa disebut berlanjut pada 2024 dengan nilai lebih besar, yakni Rp771 juta. Bahkan, pengadaan konsumsi Januari–Maret 2024 dilaporkan sepenuhnya fiktif, hanya berupa SPJ dan foto unduhan dari internet. “Tidak ada pembelian nyata, 100 persen laporan fiktif,” tegas sumber pelapor.
Konon, kegiatan serupa bisa diadakan hingga lebih dari 10 kali dalam setahun, memperkuat dugaan praktik sistematis.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan membenarkan laporan tersebut telah diterima dan kini tengah diproses penyidik. “Kasusnya sudah ditangani penyidik dan masih dalam pendalaman,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (25/9/2025).
Cheny
0 comentários:
Posting Komentar